Sunday, July 16, 2017

Onde-Onde dan Mojokerto

July 16, 2017 0 Comments
Assalamualaikum...
Annyeong...
Hayati sedang lelah, letih, lesu dan ngantuk kakak..jadi Hayati pengen merefresh otak demi masa depan bangsa LOL *warning signal mode on :)))) Tapi beneran kawans, saya udah ngantuk banget ini tapi kerjaan masih menumpuk untuk diselesaikan. Mulai dari persiapan buat masuk besok, packing kue, nyiapin baju suami buat balik besok pagi, bersih-bersih sampe nyiram bunga, dan yang paling penting, saya belum ng-ODOJ..heolll...sementara untuk membayangkannya saja rasanya saya nyerah :( *sapa juga yang suruh mbayangin, mending segera dikerjain keuleus hihiihi...

Jadi ceritanya hari ini saya habis goreng onde-onde sama bungkusin putu ayu, karena onde-onde masih panas maka saya tinggal ngeblog sebentar lah baru nanti setelah sholat ashar saya ngepack. Onde-onde ini adalah salah satu jajanan pasar yang terbuat dari tepung ketan dan sangat populer di kota Mojokerto. Maka tak heran jika kota Mojokerto disebut juga sebagai kota onde-onde karena makanan khas yang satu ini. Onde-onde sendiri sebenarnya memiliki beberapa variasi kawans, mulai dari onde-onde hitam, onde-onde mini sampai onde-onde pecah. Namun yang paling terkenal adalah onde-onde original yang berisi pasta kacang hijau ini. Selain terkenal di Mojokerto, jajanan yang satu ini juga terkenal di daerah pecinan, baik itu di dalam maupun di luar negeri karena memang pada sejarahnya, konon makanan ini dikenalkan dan dipopulerkan oleh orang China.


Terdapat beberapa resep untuk membuat onde-onde original ini, saya dan ibuk saya biasa membuat onde-onde ini dengan campuran kentang dan tepung terigu. Awalnya ibuk mendapat resep onde-onde ini dengan mencampurkan tepung beras merk virgo, pencampuran ini bertujuan untuk membuat adonan onde-onde tetap kokoh saat digoreng dan tidak cepat kempes saat sudah dingin. Namun kemudian saya dan ibuk saya mendapati bahwa onde-onde dengan resep ini empuknya tidak bisa tahan lama. Biasanya jika kami membuat sore seperti ini kemudian setelah dingin kami kemas, maka pada besok siang hari onde-onde ini empuknya sudah berkurang jauh meski penampilannya tetap bulat kokoh. Kemudian ibuk mempunyai inisiatif untuk mengganti tepung beras dengan tepung terigu, dan voila...empuknya tahan lama sampai esok sore loh kawans.

Untuk masalah kekokohan adonan, jelas akan berbeda dengan yang dicampur tepung beras. Onde-onde yang ini juga kokoh, namun setelah semalam akan sedikit tidak bulat lagi namun dijamin rasa dan keempukan masih sama, tidak berubah sama sekali. Maka sejak itulah kami tak pernah mencampur tepung beras pada adonan onde-onde, sama seperti ketika saya membuat bakwan sayur, saya tidak akan mencampurnya dengan tepung beras meski sedikit karena ketika dingin akan cepat keras sementara saya lebih suka bakwan yang empuk menul-menul hehehe...

Oke kita kembali ke onde-onde, jika kawans ingin mencoba membuat onde-onde ini, maka saran saya pastikan kapan onde-onde ini akan dikonsumsi. Jika memang dikonsumsi saat itu juga ada baiknya menggunakan campuran tepung beras, namun jika membuatnya banyak dan untuk acara keesokan harinya maka saya sarankan menggunakan campuran tepung terigu agar tetap empuk.


ONDE-ONDE
Bahan Kulit:
  • 500 gr tepung ketan
  • 50 gr tepung terigu serba guna (bisa diganti tepung beras merk Virgo)
  • 150 gr gula pasir
  • 300 ml air
  • 1 helai dain pandan, sobek menjadi 3 bagian
  • 1 buah kentang ukuran besar (sekitar 100 gr), kukus dan haluskan
  • Wijen putih secukupnya
  • Minyak goreng secukupnya

Bahan Isian: 
  • 200 gr kacang hijau kupas, rendam dengan air minimal 1 jam
  • 100 gr gula pasir
  • sejumput garam

Cara membuat Isi:
  • Kukus kacang hijau sampai matang
  • Selagi masih panas, tambahkan gula pasir dan garam, haluskan kemudian bulatkan (kira-kira @15 gr)

Cara Membuat:
  • Rebus air, gula pasir dan daun pandan sampai mendidih dan menjadi simple syrup (air gula), biarkan agak dingin
  • Campurkan tepung ketan, tepung terigu, dan kentang yang telah dihaluskan dalam sebuah wadah. Tuangkan air gula sedikit demi sedikit sambil diuleni sampai tercampur rata dan dapat dibentuk
  • Ambil sedikit adonan, pipihkan dan beri isian kacang hijau kemudian bulatkan dan gulingkan di atas wijen, lakukan sampai adonan habis
  • Panaskan minyak goreng yang banyak dengan api kecil. Goreng onde-onde dengan cara deep fry (rendam dalam minyak yang banyak) dengan terus diaduk agar tidak gosong sebelah sisinya. Goreng sampai matang kecokelatan

Friday, July 14, 2017

Siomay Ayam Haucek

July 14, 2017 0 Comments
Assalamualaikum...
Annyeong...
Bagi penduduk Indonesia, ketika mendengar kata siomay tentu yang terbayang langsung kota Bandung, karena dari kota inilah konon makanan lezat ini berasal. Saya adalah penyuka siomay garis keras, hanya saja seringkali saya berdomisili di tempat yang jarang bahkan tidak ada penjual siomay. Waktu kuliah, di kantin fakultas hanya ada orang jual batagor, sementara saya adalah tipikal pemalas jika harus mengantri makanan di warung di luar kampus, heolll :D Maka tak heran, makan siang saya kala itu lebih sering menyantap batagor daripada nasi. Begitu pula saat kerja, pernah dalam seminggu saya nitip makan siang ke OB berupa siomay meski ternyata akhirnya saya hanya kebagian siomay itu 2-3 hari saja. Habis katanya!

Setelah pindah dari Gresik ke Mojokerto, apalagi di kampung, sulit mencari makanan ini jika tidak pergi agak jauh dari kampung halaman saya. Itupun dengan rasa yang belum terjamin, kecuali jika saya mau berpayah-payah jauh ke pasar Lamongan buat beli siomay favorit jaman pas masih kerja di kota ini. Maka sejak itulah saya mencoba membuat siomay sendiri. Masalah isi tentu standart, namun untuk membuat saus kacang yang cocok dengan lidah saya, saya harus bereksperimen mencoba satu resep ke resep yang lain sampai akhirnya menemukan bahan yang pas di lidah saya. Mungkin orang lain akan mengernyitkan dahi ketika membaca saus kacang siomay saya, "koq pake ini?" "koq pake itu?" mungkin mereka akan bertanya seperti itu. Namun percayalah saus kacang ini haucek, suami doyan dengan sausnya, nendang katanya, makanya tiap bosan dengan menu makan dengan nasi, saya langsung tawarkan "bikin siomay ta yank?" dan he said yess!!

ini siomay kala itu
Maka hari ini sebagai hari terakhir saya libur :'( saya mendedikasikan diri saya untuk membuat siomay favorit bareng 2 adek sepupu saya (ini bahasa saya gini amat yak LOL :)))))). Bikin setelah sholat dzuhur tadi biar pas suami pulang agak malam, siomay nya masih enak untuk disantap. Saya menggunakan bermacam-macam isi, mulai dari kubis, kentang, tahu dan telur. Biasanya setelah saus kacang saya siramkan, saya masih menambahkan kecap manis, sambal dan kucuran air jeruk nipis, gurih manis pedes agak asem gitu punya saya. Sementara buat bapak ibuk saya biasa aja, cukup saus kacang, kecap manis dan sedikit sambal. Saya biasa hanya menggunakan ayam sebagai isian, saya tidak pernah mencampur ayam dengan udang ataupun ayam dengan ikan. Kalau ayam ya ayam saja, kalau ikan/udang ya ikan/udang saja, karena dari sebuah hadist Rasulullah menyampaikan agar tidak menghidangkan daging dari hewan yang hidup di darat dengan daging dari hewan yang hidup di air, dan belakangan diketahui bahwa memang ion keduanya tidak klop untuk diolah bersamaan di dalam tubuh. Untuk lebih jelas mengenai hal ini kawans bisa browsing ya :)

Nah buat kawans yang ingin mencoba bisa pake resep di bawah ini ya, ga usah saklek, disesuaikan aja dengan feel dan isi kulkas aja :)

SIOMAY AYAM
Bahan:
  • 300 gr daging ayam tanpa kulit dan tanpa tulang, giling
  • 25-30 lembar kulit pangsit siap pakai
  • 2 buah wortel, parut
  • 5 batang daun bawang, iris halus
  • 7 siung bawang putih, parut
  • 12 sdm munjung tepung terigu
  • 6 sdm munjung kanji
  • 1 butir telur
  • Air es secukupnya
  • Garam, gula, merica bubuk secukupnya
  • Kaldu ayam bubuk secukupnya, jika suka

Cara Membuat:
  • Campur semua bahan, kecuali air es dan kulit pangsit. Aduk rata
  • Tuang air es sedikit demi sedikit sampai membentuk adonan dengan kekentalan yang diinginkan. Cek rasa
  • Ambil selembar kulit pangsit, oles bagian atasnya dengan sedikit air agar kulit tidak retak saat di bungkus. Bungkus, jika perlu bisa diikat dengan nori atau daun pandan. Lakukan sampai adonan habis 
  • Kukus selama kurang lebih 30 menit. Hasilnya biasanya sebagian saya goreng
siomay punya saya hari ini, ga pake telor
Bahan Saus Kacang:
  • 300 gr kacang tanah, goreng
  • 4 siung bawang putih
  • 7 buah cabe rawit
  • 3 buah cabe merah
  • 2 keping gula jawa, sisir (jika disisir menjadi sekitar 3-5 sdm)
  • 2 sdm saus tomat
  • 1 sdm kecap manis
  • 1 sdm air perasan jeruk nipis
  • 600-800 ml air, bisa ditambah
  • Garam secukupnya
  • 1-2 sdm larutan maizena

Cara Membuat Saus:
  • Blender kacang tanah, cabe rawit, cabe merah, bawang putih dan sedikit air sampai halus
  • Tambahkan air dan sisiran gula jawa kemudian rebus sambil diaduk sampai meletup-letup
  • Tambahkan saos tomat, kecap manis, garam dan perasan air jeruk nipis, aduk rata dan cek rasa. Biarkan sebentar agar lebih kental
  • Terakhir jika dirasa kurang kental, kawans bisa menambahkan larutan maizena ke dalamnya, aduk rata kemudian angkat

Sambal:
  • 25 buah cabe rawit, rebus sampai empuk kemudian haluskan dengan sedikit garam dan sedikit air matang

Pelengkap:
  • 1/2 buah kubis, ambil selembar demi selembar, cuci bersih dan kukus. Setelah matang gulung
  • 4 buah kentang, kupas, cuci bersih, potong-potong kemudian kukus bersama kubis
  • 2 blok tahu putih, potong-potong kemudian kukus bersama kubis dan kentang
  • Tahu aci, untuk membuatnya bisa dilihat disini
  • Telur rebus
  • Bawang goreng 
  • Jeruk nipis
  • Kecap manis

Penyajian:
Dalam sebuah piring, potong siomay kukus, siomay goreng, kentang, tahu kukus, tahu aci, kubis kemudian siram dengan saus kacang. Tambahkan kecap manis dan sambal. Jika suka bisa dikucuri dengan air jeruk nipis kemudian taburi dengan bawang goreng

Thursday, July 13, 2017

Bakso Cemplon

July 13, 2017 0 Comments
Assalamualaikum....
Annyeong..
Taqabbalallahu minna waminkum
Taqabbal yaa kariim....
Meski telat, gapapa ya kawans saya mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri buat kawans semua, kan masih dalam bulan Syawal :D

Gimana nih syawalnya? Masih sibuk nyaur utang puasa atau udah pada nyawal? Saya donk sampe sekarang masih nyaur utang dan belom kelar, keburu keduluan "tamunya" dateng lagi hehehe.. *tepok jidat*. Kue-kue lebaran juga masih duduk manis sebagian sisanya, makanya ini sering tergoda ngemil daripada makan nasi, bahkan lebih tergoda bikin streetfood daripada makan nasi, busyet dah pokoknya :(

Nah, pas lebaran kemarin saya bikin bakso nih kawans. Dulu pernah sekali bikin bakso nyelep daging di tukang daging di pasar, ga cucok deh dengan selera saya, jadi sejak saat itu tiap saya bikin bakso atau cilok saya lebih suka menggilingnya sendiri. Oh ya, resep cilok di next post yah, ini keburu harus nyiapin materi buat anak-anak karena sabtu udah mulai masuk sekolah :) Kalau menggilig daging sendiri, selain bumbunya bisa menyesuaikan selera kita, kita juga bisa menghindari vitsin jadi lebih sehat. Dan belakangan saya baru tahu kalau menggiling daging yang bercampur dengan daging orang lain itu tidak dianjurkan. Saya kurang paham juga alasannya, bisa jadi mungkin dari faktor kehati-hatian pada mesin penggilingnya karena kita tidak tahu daging apa saja yang telah masuk kedalamnya.

siap dihidangkan
Untuk menggilingnya kawans bisa menggunakan food processor, blender khusus daging atau juga blender yang buat bumbu itu, lebih lama memang karena harus sedikit demi sedikit tapi yang penting kan lebih terjamin dari segi rasa, kebersihan dan kehalalannya, bener gak kawans. Kemarin bukan hanya bikin baksonya aja, tapi juga ditambah tahu aci atau bakso tahu biar rame mangkoknya :D , makanya nanti saya tulis sekalian deh itu resep tahu acinya.

Oh ya, kenapa dikasih nama bakso cemplon? Tau lah tuh suami, katanya yang bikin bakso pipinya bulet sebulet baksonya makanya disebut bakso cemplon *ngakak guling-guling :))))* Dan saya cuma nyengir sambil noyor bahunya hihihi... Dan berikut resepnya

BAKSO CEMPLON

PENTOL/BAKSO DAGING
Bahan:
  • 1 kg daging sapi kualitas bagus tanpa lemak (gajih) dan tanpa otot, potong kecil-kecil
  • 150 gr daging ayam tanpa kulit dan tanpa tulang, potong kecil-kecil
  • 200 gr tepung kanji/tapioka
  • 1 butir putih telur
  • 20 siung bawang putih, goreng utuh sampai kecokelatan
  • Air es secukupnya
  • Garam, merica bubuk dan kaldu sapi bubuk secukupnya



Cara membuat:
  • Rebus air dalam panci, banyaknya menyesuaikan besarnya panci (suka-suka deh), saya sekitar 2 liter
  • Giling  daging sapi dan daging ayam bersama bawang putih goreng dan putih telur sampai halus. Jika menggunakan blender, giling sedikit demi sedikit dengan menambah air es sedikit agar blender tidak bekerja terlalu keras
  • Campur semua bahan, masukkan air es sedikit demi sedikit sampai adonan bakso bisa dibentuk. Cek rasa
  • Siapkan baskom berisi air es dan es batu
  • Oles telapak tangan dengan sedikit minyak goreng, jika air sudah mendidih bentuk bakso bulat-bulat sesuai selera dan masukkan ke dalam air
  • Lakukan sampai adonan habis. Untuk  bakso yang telah mengapung bisa langsung diangkat dan diletakkan dalam baskom berisi es batu. Sisihkan sisa air rebusan bakso untuk dijadikan kuah
Note: 
Kuah saya tambah balungan sapi yang telah saya rebus terlebih dahulu. Jadi setelah tulang sudah direbus sekitar 1 jam, air dalam panci saya tambah sehingga kira-kira menjadi 2 liter baru kemudian saya gunakan untuk merebus bakso. Kenapa saya menambahkan daging ayam? Karena daging ayam membuat adonan menjadi keket (bahsa Jawa, saya ga tau bahasa Indonesianya apa, poor me :'( jadi mohon dimaafkan yess)

BAKSO TAHU/TAHU ACI
Bahan:
  • 20 buah tahu pong/tahu goreng, potong jadi 2 kemudian belah tengahnya
  • 150 gr tepung kanji
  • 50 gr tepung terigu
  • 3 batang daun bawang, iris halus
  • 4 siung bawang putih, parut
  • 1 butir putih telur
  • Garam, merica bubuk secukupnya
  • Air es secukupnya

Cara Membuat:
  • Campur semua bahan kecuali tahu goreng. Tuang air sedikit demi sedikit sampai adonan bisa dimasukkan kedalam tahu (tidak terlalu encer dan tidak padat)
  • Ambil 1 sdm adonan, masukkan dalam tahu goreng, kukus sampai matang bersama bakso daging yang telah dibuat (Jadi habis direbus baksonya dikukus, biar matengnya tanek)



KUAH
Bahan:
  • Air sisa rebusan bakso
  • 5 batang daun bawang, iris kecil
  • 9 buah bawang merah, goreng utuh
  • 5 siung bawang putih
  • Garam, kaldu sapi bubuk secukupnya

Cara Membuat:
  • Haluskan bawang merah yang telah digoreng dan bawang putih kemudian masukkan kedalam kuah yang tekah mendidih
  • Tambahkan irisan daun bawang, garam dan kaldu bubuk, cek rasa. Taburi dengan bawang goreng

SAMBAL
1/2 ons cabe rawit, rebus kemudian haluskan dengan sedikit garam

PELENGKAP
  • Bawang goreng
  • Irisan daun bawang
  • Mie telor kering yang telah direndam dengan air panas dan ditiriskan
  • Kubis yang diiris halus
  • Saos tomat
  • Kecap manis
  • Sambal
  • Perasan air jeruk nipis

PENYAJIAN
Dalam sebuah mangkok tatalah mie telor, kubis, daun bawang, bawang goreng, bakso daging, dan tahu bakso. Kemudian siram dengan kuah dan perasan air jeruk nipis. Tambahkan saos tomat, kecap manis dan sambal sesuai selera